Praktik mengajar atau yang sering dikenal dalam dunia pesantren modern dengan istilah Amaliah Tadris merupakan sunnah-sunnah Pondok yang tidak boleh ditinggalkan. Meskipun Amaliah Tadris dilakukan pada penghujung proses pendidikan santri di Pondok Pesantren Modern, namun tidak dapat dikatakan bahwa amaliah adalah sebuah formalitas tahunan. Lebih dari pada itu, proses pendidikan ini sangat syarat akan makna. Di antara makna yang paling berkesan bagi mereka ketika akhirnya mereka menyadari bahwa menjadi seorang guru itu tidak mudah. Bagaimana tidak? setiap kata yang terucap dari lisan seorang guru tidak boleh salah. Akhirnya, untuk mempersiapkan hal itu, mereka harus membuat idad (persiapan mengajar) yang berisi maddah (materi) dan thariqah (tata cara penyampaian materi) kurang lebih satu minggu. Singkat cerita, motivasi terbesar bagi mereka untuk menampilkan yang terbaik di depan dewan guru dan adik-adik kelasnya adalah suatu keyakinan bahwa Kita Semua Akan Menjadi Guru dan Harus Siap Menjadi Guru. Apapun profoesi yang dilakoni nanti, tetap pada dasarnya kita adalah guru, minimal guru dari anak-anak nanti.